Article Detail
Menjadi pribadi yang terus bertumbuh
Apa itu Competence ?
Competence dapat diartikan sebagai berkomitmen untuk selalu
menghargai dan memperjuangkan kehidupan dalam terang pembelajaran dan
penguasaan ilmu pengetahuan.
Nilai menghargai kehidupan adalah inti dari competence kami. Ini
berarti melihat potensi tak terbatas pada setiap individu, merangkul
keberagaman, dan menggunakan setiap keahlian yang kami miliki untuk melindungi
martabat manusia serta kelestarian alam semesta. Kompetensi kami adalah
cerminan empati.
Competence di Yayasan Tarakanita bukanlah sekadar kepandaian
akademis, melainkan sebuah panggilan mendalam untuk terus-menerus menghargai
dan memperjuangkan kehidupan melalui cahaya pembelajaran yang tiada henti dan
penguasaan ilmu pengetahuan yang transformatif. Ini adalah komitmen abadi untuk
tumbuh dan berdampak.
Memperjuangkan kehidupan adalah wujud nyata dari competence yang
kami pupuk. Dengan bekal ilmu dan kebijaksanaan, kami tidak hanya mengamati,
tetapi juga bertindak proaktif dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Setiap langkah adalah dedikasi untuk menciptakan masa depan yang
lebih adil dan berkelanjutan.
Memperjuangkan kehidupan adalah wujud nyata dari competence yang
kami pupuk. Dengan bekal ilmu dan kebijaksanaan, kami tidak hanya mengamati,
tetapi juga bertindak proaktif dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Setiap langkah adalah dedikasi untuk menciptakan masa depan yang
lebih adil dan berkelanjutan.
Competence adalah sebuah janji, bukan tujuan akhir. Setiap
pencapaian adalah undangan untuk terus merefleksikan diri, mengasah keahlian,
dan memperdalam pemahaman, memastikan bahwa komitmen kami untuk menghargai dan
memperjuangkan kehidupan senantiasa relevan dan berdampak dalam setiap fase
perjalanan kami.
Di tengah dunia yang terus berubah, competence menuntut
kesetiaan pada proses, bukan hasil semata; karena kualitas lahir dari
ketekunan, bukan kecepatan.
Tarakanita membentuk insan yang competence bukan untuk
mendominasi, melainkan untuk melayani; menjadikan ilmu sebagai sarana
pengabdian, bukan alat penguasaan.
-
there are no comments yet