Article Detail

Wujudkan Generasi Kreatif dan Berprestasi Tanpa Narkoba


Jakarta - Kampanye “Stop Narkoba” (war on drugs) itu harus selalu digalakkan. Ini satu visi satu kampanye, Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai lembaga pemberantasan narkoba dan Tarakanita juga sebagai lembaga pendidikan ada baiknya saling bersinergi supaya bisa terus mewujudkan generasi muda yang berprestasi tanpa narkoba.
Hal itu disampaikan oleh Gerardo Gusti (alumnus SD, SMP Puloraya dan SMK Tarakanita Jakarta) saat menjadi moderator dalam acara “Sharing Session Bersama Deputi BNN”. Adapun yang menjadi nara sumber ialah Irjen. Pol (Purn) Drs. Arman Depari (Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional).
Acara yang berlangsung via telekonferensi Zoom pada Jumat, 12 Maret 2021 pukul 10.00-12.00 WIB ini dihadiri oleh para pembina OSIS dan struktural Sekolah Tarakanita Se-Indonesia. Acara ini juga disiarkan secara live streaming di kanal Youtube Sekolah Tarakanita dan Humas Tarakanita Surabaya.
Yulius Aris Singgih (Kantor Pusat Yayasan Tarakanita) mengungkapkan dalam pengantarnya, “Peserta didik kita adalah masa depan bangsa kita. Mau tidak mau merekalah nanti yang akan memegang tampuk-tampuk pimpinan baik di pemerintahan maupun swasta yang bisa membangun negara ini. Sehingga mau tidak mau kita harus membimbing mereka, mendampingi mereka, sehingga masa depan mereka bisa baik dan juga masa depan bangsa ini bisa menjadi lebih baik.”
Dalam acara edukasi tentang narkoba ini Arman menunjukkan kenyataan yang menjadi penyalahguna itu bukan hanya yang berumur 15-35 tahun. Banyak BNN temui para pengguna itu justru lebih muda dari umur 15. Tetapi banyak juga yang lebih tua dari umur 35 atau 40 tahun. Dilihat dari survey BNN memang yang paling banyak menggunakan itu dari usia produktif.
Bapak tiga anak yang semuanya bersekolah di Sekolah Tarakanita itu mengungkapkan data dari PBB UNODC (United Nations Office On Drugs And Crime) ada 892 jenis narkotik. Sementara di Indonesia baru ditemukan 71 jenis. Menjadi heran mengapa Indonesia menjadi salah satu sasaran/target/pasar dari sindikat internasional.
Beberapa hal mungkin menjadi celah narkoba masuk ke Indonesia, antara lain geografis Indonesia yang terbuka, sasaran orang dewasa, remaja dan anak-anak, demografis yang sangat besar, dampaknya pada kesehatan hingga kerugian akibat penyalahgunaan narkoba yang mencapai 84,7 triliun per tahun (biaya privat dan sosial). Selain itu modus operandi yang digunakan melalui “bawah permukaan”, dan perkembangan Zat Psikoaktif Baru (NPS) juga menciptakan celah bagi kejahatan dikarenakan banyak narkoba jenis baru yang belum diatur oleh hukum.
Arman menuturkan, penyalahgunaan narkoba antara lain meliputi coba-coba, hubungan yang tidak harmonis (keluarga, patah hati, pekerjaan), life style, orang tua pecandu narkoba, kondisi kelumpuhan aktivitas, ketahanan mental, dan frustasi. Narkoba juga ada yang berkamuflase, seperti permen anak-anak yang mengandung zat adiktif berbahaya, paket permen jelly mengandung ganja (Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta 20/08/2018).
Purnawirawan polisi yang menguasai tiga bahasa asing (Inggris, Yugoslavia, dan Kambodja) itu menghimbau perlunya partisipasi orang tua, yakni menyediakan waktu berbincang dengan anak, pemantauan orang tua terhadap anak, pendidikan moral dan spiritual sehingga remaja akan tumbuh menjadi anak yang memiliki pertahanan diri dari pengaruh lingkungan yang negatif.
Para pembina Osis juga diajak untuk berkomunikasi dengan BNN daerah dan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan dan ruang kelas atau tempat-tempat yang kiranya dicurigai sebagai tempat penyimpanan narkoba.
Tidak lupa Arman menjelaskan langkah-langkah penanggulangan penyalahgunaan narkoba berikut ini:
1. Pencegahan: Desa bersinar (bersih dari narkoba) > relawan anti narkoba > program ketahanan keluarga > rumah edukasi anti narkoba > Kampanye di media sosial (radio, TV, dll)
Jika pencegahan tidak berhasil, maka dilakukan penindakan secara hukum.
2. Berantas: Salah satu tugas BNN Deteksi dini > cari > temukan > tangkap > sita > proses penyidikan > penegakan hukum.
3. Rehabilitasi: IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) > Balai dan Panti > Pasca rehab.
Rehabilitasi yang diselenggarakan BNN itu gratis, tidak dipungut biaya apapun.
“Anak-anak kita, kita harapkan menjadi sumber mata air kehidupan kita selanjutnya. Jangan sampai nanti terbalik menjadi sumber air mata,” kata pria yang kini menjadi Komisaris PT. Pelabuhan Indonesia 1.
. . . . .
PPDB Online dapat dilakukan di http://surabaya.tarakanita.sch.id/ 
. . . . .
Media online: http://wil-surabaya.tarakanita.sch.id/ 
Media pembelajaran: http://tarakanitasby.web.id/ 
Media sosial
- Instagram: https://www.instagram.com/tarakanitasurabaya/ 
- Youtube: https://www.youtube.com/c/HumasTarakanitaSurabaya 
- Facebook: https://www.facebook.com/yayasantarakanita.wilayahsurabaya 
#tarakanitasurabaya #yayasantarakanita #cerdasberintegritas #dirumahsaja #tksantocarolus #sdsantocarolus #smpcarolussby #smacarolussby #tkkartinisurabaya #sdrakartini #sdsantoyosefsurabaya #smpsantoyosefsurabaya #tk #sd #smp #sma #sekolahsurabaya #sekolahkatolik #sekolahkatoliksurabaya #pembelajaranonline #pjjonline #pembelajaranjarakjauh #pendidikan #pendidikananak #pendidikankarakter #pendidikanindonesia #belajardirumah #sekolahunggulan #edukasionline
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment