Article Detail

Rekoleksi Online ala Pandemi


Surabaya – Telah berbulan-bulan pandemi Covid-19 membuat guru dan peserta didik tidak dapat bertemu tatap muka. Pembelajaran pun dilangsungkan via daring (dalam jaringan/online). Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya sebagai sekolah Katolik yang andil dalam pembinaan iman peserta didik pun akhirnya melaksanakan rekoleksi secara daring juga.
Rekoleksi online untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 ini dimulai dari SMP Santo Yosef dan SMP Santo Carolus, yakni pada Senin, 5 Oktober 2020. Nantinya akan menyusul rekoleksi online di sekolah-sekolah Tarakanita Surabaya lainnya.
Sungguh istimewa karena rekoleksi online kali ini disampaikan oleh seorang romo. RP. Antonius Dwi Cahyono, S.S., M.B.A., SVD hadir secara virtual membina iman peserta didik kelas VII dan VIII. Romo Anton adalah juga alumni SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya (1986-1989) dan alumni SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya (1989-1992).
Rekoleksi online berlangsung via telekonferensi Zoom dan disiarkan secara live di kanal Youtube SMP Santo Carolus Tarakanita SBY. 


Sesi I: Aku Dikasihi Tuhan
Rekoleksi dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama berlangsung pukul 08.00 – 09.00 WIB untuk peserta didik kelas VII dengan dipandu oleh Damianus Kusviantono, M.Pd (Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya).
Di awal sesi Drs. Dody Noerdianto (Kepala SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya) memberikan pengantar, “Anak-anak harus semakin bangga karena Tarakanita terbukti tidak bisa dinomorduakan. Romo yang hadir adalah alumni Tarakanita Surabaya. Tarakanita penuh dengan orang hebat dan orang baik.”
Romo menunjukkan bahwa Tuhan hadir di dalam kehidupan keluarga kita, saat berjumpa dengan orang tua, kakak, dan adik. Dalam pengalaman dengan teman-teman dan guru meski kini secara virtual juga menunjukkan bahwa Tuhan menyapa dalam hidup ini dan mengasihi kita.
“Mengapa kamu ada di dunia ini? Mengapa kamu harus terlahir dari kedua orang tuamu?,” tanya romo kepada anak-anak. 
“Kamu ada di dunia ini bukan karena kebetulan, tetapi Tuhan sudah merencanakan kamu,” lanjut romo sambil menunjukkan ayat Kitab Suci Yeremia 1:5 - Tuhan sudah mengenal kita sebelum kita ada di rahim ibu kita.
Di sesi I ini romo juga memberi kuisioner tentang sifat-sifat supaya anak-anak semakin mengenal dirinya masing-masing. Nantinya anak-anak bisa mengetahui apakah termasuk dalam kepribadian Koleris, Sanguinis, Melankolis, atau Phlegmatis.
Masing-masing pribadi kita berkembang. Itu kekayaan kita. Kepribadian yang satu bukan lebih baik dari yang lain. 4 tipe itu untuk mengukur kecenderungan kita ke mana dan rentan ke mana. Semua kepribadian itu baik. Masing-masing diri kita bisa melihatnya sendiri dan berproses.


Sesi II: Aku Hidup Bersama Orang Lain
“Saat ini di masa pandemi apakah hidup bersama orang lain semakin menjauh, bukan kita juga saling menghargai? Kita diajak bersama walau di masa pandemi kita berjarak, tetapi kita tetap menghargai dan harus hidup bersama orang lain,” kata Margaretha Ilin Ubayanti S.Pd., M.Si. (Kepala SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya) dalam pengantar sesi ini.
Sesi II ini dipandu oleh Albertus Febrianto, S.S. (Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya). 
Di awal sesi yang berlangsung pukul 10.00 – 11.00 WIB ini Romo Anton menunjukkan gambar di mana tidak ada seorang pun dapat hidup seorang diri dalam sebuah pulau. Kita membutuhkan orang lain, ada yang kurang ketika kita hidup seorang diri.
“Lalu apa yang harus saya lakukan bila saya hidup bersama orang lain? Lalu bagaimana kita harus hidup bersama orang lain? Bersahabatlah dengan sebanyak mungkin orang, karena kita tidak mungkin bisa hidup seorang diri,” pesan romo yang ditahbiskan menjadi imam pada 29 September 2005 ini.
Kita bisa mulai menghargai hidup bersama orang lain mulai dari keluarga. Kita belajar berbagai hal, belajar berbicara, berjalan, dan lain-lain belajar dari orang tua. Maka perlu untuk menghargai orang tua yang sudah membantu kita.
Romo yang kini menjadi romo Paroki Pademangan Jakarta ini memberikan tugas refleksi untuk anak-anak. Romo mengajak anak-anak menuliskan sifat-sifat diri sendiri dan sifat orang lain sejauh dikenal.
Romo mengajarkan anak-anak tentang jendela johari, yakni ada sesuatu yang diri sendiri ketahui, tapi tidak diketahui orang lain. Ada juga sebaliknya diri sendiri tidak tahu, sementara orang lain mengetahui sesuatu dalam diri kita. Ada pula sesuatu yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Yang berbahaya adalah ada sesuatu dalam diri yang tidak diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal itu tidak dapat berkembang.
Di akhir sesi Romo Anton juga sempat memberikan materi “Aku dan Ciptaan yang Lain”. Selain membutuhkan orang lain, manusia hidup juga membutuhkan alam, air, tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya. Maka kita perlu juga menghargai alam ciptaan.

PPDB Online dapat dilakukan di: http://surabaya.tarakanita.sch.id/ 
Media online : http://wil-surabaya.tarakanita.sch.id/ 
Media pembelajaran: http://tarakanitasby.web.id/ 
Media sosial
- Instagram: https://www.instagram.com/tarakanitasurabaya/ 
- Youtube: https://www.youtube.com/c/HumasTarakanitaSurabaya 
- Facebook: https://www.facebook.com/yayasantarakanita.wilayahsurabaya 
#tarakanitasurabaya #yayasantarakanita #cerdasberintegritas #dirumahsaja #tksantocarolus #sdsantocarolus #smpcarolussby #smacarolussby #tkkartinisurabaya #sdrakartini #sdsantoyosefsurabaya #smpsantoyosefsurabaya #tk #sd #smp #sma #sekolahsurabaya #sekolahkatolik #sekolahkatoliksurabaya #pembelajaranonline #pjjonline #pembelajaranjarakjauh #pendidikan #pendidikananak #pendidikankarakter #pendidikanindonesia #belajardirumah #sekolahunggulan #edukasionline

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment