Article Detail
Rapat Koordinasi Kanwil dan Unit
Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Surabaya membuka tahun ajaran baru dengan rapat koordinasi. Rapat yang diadakan pada tanggal 5 Juli 2022 dihadiri oleh struktural kantor wilayah dan unit sekolah. Adapun rapat ini membahas rencana kerja tahun ajaran baru dan evaluasi dari semester terdahulu.
Sesi pertama disampaikan oleh Suster Yudith selaku kepala kantor wilayah. Dengan tema “Efektivitas Karya Baru” Suster Yudhit menjabarkan tema tersebut dalam lima poin yaitu: GPCB, Visi Misi Yayasan Tarakanita, PYTK, UTW, IBSC/SIKTAR. “apa kepanjangan dari GPCB ?” tanya Suster Yudhit kepada peserta rapat. Terlihat ekspresi lupa peserta rapat saat pertanyaan tersebut diajukan.
Pada pemaparan sesi pertama Suster Yudhit menekankan pentingnya komptensi dari guru ataupun staff. Tingkat kompetensi ini yang menentukan tingkat golongan dari suatu pegawai. Suster Yudhit juga mengimbau kepada para staff ataupun guru untuk bertanggungjawab pada urusan administrasi kepegawaian.
Selain peningkatan kompetensi karyawan Suster Yudhit juga mengimbau struktural unit untuk mejalankan tata kelola keungan secara tepat. Tata kelola keungan yang tepat merupakan cerminan organisasi yang efektiv dan efisien.
Pemaparan sesi kedua dilanjutkan oleh Shita selaku Kepala Divisi Pendidikan. Hasil capaian PPDB menjadi tema pembuka sesi kedua. Selanjutnya materi berganti dengan evaluasi program kerja yang sudah dilaksanakan di tahun ajaran 2021-2022. Adapun evaluasi ini juga membahas hasil asesmen nasional beserta saran untuk meningkatkan capaian di tahun ajaran baru.
Shita berpesan kepada struktural kepala sekolah agar mencermati kembali jam mengajar para guru. Pencermatan ini bertujuan agar guru dapat mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Agus Tri Yuwono selaku Kepala Divisi SDM Kanwil Surabaya membuka sesi ketiga dengan mereview kembali pemahaman peserta rapat dengan sitem penilaian kinerja pegawai. “Pengelolaan SDM di Tarakanita saat ini menggunakan metode CBHRM” ucap Agus kepada peserta rapat. Metode CBHRM merupakan singkatan dari Competance Based Human Resource Management yang mana metode ini menekankan komptensi pekerja sebagai basis manajemennya.
Selanjutnya Agus kembali menekankan metode kompetensi Tarakanita sebagai sistem penilaian kinerja. Metode kompetensi ini memiliki tiga komponen yaitu kompetensi inti, kompetensi manajerial, dan kompetensi fungsional. Agus menambahkan dengan adanya kompetensi harapannya organisasi dapat berkembang.
Di akhir pemaparannya Agus berpesan agar para karyawan tidak lupa mengisi penilaian DP3 sebagai syarat pengukuran kompetensi karyawan. Ia juga berpesan secara khusus kepada kepala sekolah agar berperan aktif dalam membina guru beserta karyawan dalam pengembangan diri dan kompetensi.
Sesi keempat dibuka dengan pemaparan oleh Anna Dyah selaku Kepala Bagian Keuangan. Anna menyampaikan strategi pengelolaan keuangan yang baik merupaka perwujudan dari organisasi yang efektiv dan efisien. Pembahasan kemudian dilanjutkan dengan mereview kembali dasar-dasar akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan.
Di sesi ini Anna menekan kembali pentingnya validitas dalam setiap pencatatan transaksi keuangan. Salah satu bentuk validitas tersebut ialah adanya nota yang tercetak dengan jelas. Selanjutnya Anna kembali menekankan kecermatan dalam pencatatan setiap transaksi pengeluaran uang secara cash.
Di akhir sesi Anna berepesan agar pelaporan keuangan dan pertanggungjawaban dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan agar pengelolaan keuangan yang efektiv dan efisien dapat tercapai.
-
there are no comments yet