Article Detail

Perjusa SD Santo Yosef Tarakanita Surabaya: Menjadi Pramuka Penggalang Tangguh dalam Semangat Ketarakanitaan

SD Santo Yosef Tarakanita Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi muda Katolik yang berkarakter kuat melalui kegiatan Perkemahan Jumat–Sabtu (Perjusa) yang digelar pada 16–17 Mei 2025 di area sekolah. 

Diikuti oleh seluruh siswa kelas 5, kegiatan ini menjadi sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, kebersamaan, dan spiritualitas yang selaras dengan semangat Tarakanita.

Dengan tema “Melangkah Bersama, Berani Berkarya”, Perjusa 2025 dirancang secara menyeluruh untuk mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi tantangan, bekerja sama dalam regu, dan melatih keberanian mereka melalui berbagai kegiatan lapangan.

Kegiatan diawali pada Jumat siang dengan upacara pembukaan, di mana para peserta dibagi ke dalam regu-regu putra dan putri. Masing-masing regu bertugas menyiapkan kavling, menyusun peralatan, dan mengatur ruang tinggal sementara mereka selama dua hari kedepan.

Sejumlah kegiatan yang membentuk fisik dan mental siswa dilaksanakan dengan penuh semangat: lomba yel-yel, teknik kepramukaan seperti tali-temali, semaphore, dan sandi, hingga jelajah malam yang penuh tantangan. 

Malam harinya, siswa berkumpul di sekitar api unggun, merenungi nilai-nilai kebersamaan, keberanian, dan tanggung jawab, dalam suasana reflektif dan syahdu.

Yang membedakan Perjusa ini dengan perkemahan lainnya adalah penekanan kuat pada nilai-nilai Ketarakanitaan, yaitu semangat Community (persaudaraan sejati). Melalui kegiatan ini setiap siswa merasakan bagaimana hidup dalam kelompok menuntut kerjasama, pengertian, dan sikap saling melayani. 

Dalam menyiapkan makanan, menyiapkan hasta karya dari barang bekas, hingga menyelesaikan tantangan kelompok, mereka belajar bahwa kekuatan regu bukanlah dari yang paling hebat, melainkan dari kekompakan dan kepedulian antaranggota.

Kedisiplinan adalah nilai yang ditanamkan sepanjang kegiatan, siswa dilatih untuk mengikuti jadwal dengan tepat waktu, menjaga kebersihan tenda, bertanggung jawab atas perlengkapan regu, dan mengikuti instruksi pembina dengan tertib. Hal ini melatih kebiasaan baik yang akan terbawa dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah.

Yang tidak kalah penting adalah nilai Conviction (Keteguhan Hati). Dalam kegiatan seperti jelajah malam dan latihan kepemimpinan, siswa dihadapkan pada situasi yang menguji keberanian, kemandirian, dan pengambilan keputusan. 

Mereka diajak untuk tidak menyerah dalam kelelahan, tetap berani meski merasa takut, dan yakin akan kemampuan diri sendiri serta kelompoknya.

Kepala sekolah, Bapak Antonius Gunarto, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh siswa dan guru pendamping.

“Perkemahan ini menjadi sarana konkret untuk melatih karakter siswa dalam semangat Tarakanita. Kami ingin menanamkan nilai communitydiscipline, dan conviction dalam diri anak-anak sejak dini. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi fondasi kuat bagi mereka dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan ke depan,” ujar beliau saat menutup kegiatan.

Hari kedua Perjusa ditutup dengan upacara pelantikan Pramuka Penggalang, di mana setiap siswa secara resmi dilantik dan menerima tanda kecakapan umum (TKU) dengan menerima penyematan manggar pramuka di seragam pramuka yang mereka kenakan. 

Ini simbol bahwa mereka telah berhasil melewati proses pembinaan dasar kepramukaan dengan penuh semangat dan dedikasi. Terlihat raut bangga dan haru di wajah para peserta, yang merasa bahwa dua hari perkemahan telah membawa mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bertumbuh dalam karakter.

Melalui Perjusa 2025 ini, SD Santo Yosef Tarakanita Surabaya tidak hanya memberikan pengalaman menyenangkan dan mendidik di luar kelas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang akan membekali siswa dalam perjalanan hidup mereka selanjutnya. 

Pendidikan karakter yang dikemas dalam suasana Pramuka inilah yang menjadi bagian penting dari semangat pendidikan Tarakanita, cerdas berintegritas. 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment