Article Detail

Perayaan Ekaristi Kleding dan Profesi Suster CB (Hari Jadi Kongregasi Suster CB ke-184 Tahun)

Saya minta perantaraanmu

untuk mengajukan permohonanku, yaitu

jika sekiranya berkenan kepada Tuhan,

aku mohon agar di sini, di Kota Maastricht ini didirikan sebuah biara,

di mana Tuhan akan diabdi dengan setia,

dan bagiku sama saja ordo mana,

atau peraturan mana yang akan diikuti.

Aku tak usah mengambil bagian di dalamnya,

asal ada orang yang mau mengabdi Tuhan

secara tulus dan sempurna.

 

Aku pun tahu bahwa usiaku sudah lanjut,

namun aku akan mempersembahkan harta peninggalan ayahku,

betapapun sedikitnya, sampai mata uang yang penghabisan untuk rumah ini.

(Elisabeth Gruyters, Maastricht, 15 Agustus 1836)



Yogyakarta – 15 Agustus 2020 menjadi hari yang membahagiakan untuk tujuh postulan dan tiga novis suster Carolus Borromeus (CB) Provinsi Indonesia. Selain karena 15 Agustus adalah hari jadi Kongregasi CB, tujuh postulan dan tiga novis itu berbahagia karena merayakan kleding dan profesi.

Kleding adalah upacara penerimaan busana biara yang diterima oleh para postulan, sebagai tanda memasuki masa pembinaan sebagai novis di novisiat CB.

Sedangkan profesi adalah upacara di mana para novis memasuki masa Yuniorat dengan diawali dengan pengikraran kaul sementara dan mulai diutus merasul dalam komunitas-komunitas CB.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Yulius Sunardi, SCJ dan bertempat di Kapel Novisiat CB, Jl. Affandi CT X/26, Gejayan, Yogyakarta. Di masa pandemi covid-19 ini umat tetap diundang untuk mengikuti ekaristi secara live streaming melalui kanal Youtube HIDUP tv dan Suster CB Indonesia.

Para suster yang menerima busana biara adalah:
1. Yosefina Helena Golang Nuhan dari Paroki Santo Yoseph Riangkemie, Larantuka, NTT
2. Gracia Gusti Made Maya Ariani dari Paroki Trinitas Bangunsari, OKU Timur, Sumatera Selatan
3. Sisilia Ririastuti dari Paroki Santo Yohanes Paulus, Murnijaya, Tulang Bawang Barat, Lampung
4. Kristina Delwin Nisatra Waruwu dari Paroki Kristus Gembala Baik, Gunung Sitoli, Nias
5. Anastasia Steffi  Wongso dari Paroki Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur
6. Cicilia Ratnasari dari Santo Andreas Rasul, Marga Agung, Lampung Selatan
7. Fatima Septriana Maia dari Paroki Santa Maria Pengantara, Rahmat Ilahi, Lahat

Para suster yang mengikrarkan kaul sementara adalah:
1. Sr. Fidelia Rintan Sasdia dari Paroki Andreas Rasul, Marga Agung, Lampung Selatan
2. Sr. Clarina Wahyuningtyas dari Paroki Keluarga Kudus Sidomulyo, Lampung Selatan
3. Sr. Afra Krismonila dari Paroki St. Maria Tugumulyo, Musi Rawa, Sumatera Selatan

Dalam homilinya, Romo Sunardi mengingatkan satu teks kecil yang menyentuh dari Kitab Suci, yakni peristiwa Salib Kristus. Pada waktu Kristus disalib, serdadu berkeinginan membagi pakaian Yesus dalam jumlah mereka. Tetapi dalam Kitab Suci dikatakan baju Yesus itu dipertahankan hanya satu tenunan saja, tidak terbagi.

Maka romo berpesan: “Lukisan yang indah untuk hidup religius. Hidup religius yang dimulai dengan Allah memanggil mestinya dihayati dengan keutuhan, tidak terbagi. Moga kita juga memelihara pakaian biara sebagai simbol dari hati yang tak terbagi sampai pada peristiwa salib, sampai pada kematian kita.”

Demikianpun romo mengungkapkan, “Pengikraran janji kaul bagi suster yang mengikrarkan kaul sementara, bahwa pengikraran kaul kemurnian, kemiskinan, dan ketaatan adalah jalan Injil. Kalau ketiga pilar ini ditekuni, mahkota kehidupan abadi akan menjadi milik kita.”

Dalam perayaan ekaristi itu, pemeriksaan para postulan dan novis dilakukan di hadapan Provinsial CB Indonesia, yaitu Sr. Yustiana Wiwiek Iswanti, CB. Sr. Yustiana, CB juga yang menyerahkan kerudung dan konstitusi kepada para pestawati.

Menarik bahwa Sr. Yustiana, CB mengawali sambutannya dengan sepenggal tulisan dan pengalaman iman Bunda Elisabeth:

Dalam keadaan ini semakin hiduplah imanku,

semakin teguhlah harapanku,

dan cinta kasih yang bernyala-nyala disertai cucuran air mata,

memberi aku ketenangan hati yang membahagiakan;

tiba-tiba terdengar olehku persetujuan yang suci itu dari surga,

dan kata persetujuan itu tak lain daripada ini: Itu akan terjadi.


Kata persetujuan itu dari surga yang menandai cikal bakal kongregasi CB pada 15 Agustus 1836, 184 tahun yang lalu bertepatan dengan Hari Raya Maria Diangkat ke Surga.

Inilah yang ditunggu-tunggu: penyampaian perutusan ketiga suster yang berprasetya pertama.
1. Sr. Fidelia CB diutus di TK Tarakanita 5 Rawamangun Jakarta tinggal di komunitas CB Carlo Rawamangun.
2. Sr. Clarina CB diutus di TK Sint Carolus Surabaya, tinggal di komunitas CB Jemur Andayani Surabaya.
3. Sr. Afra CB diutus di tim asrama mahasiswa Tarakanita Pondok Kelapa, Jakarta, tinggal di komunitas CB Tarakanita Pondok Kelapa Jakarta.

Selamat menjalani perutusan para suster, kami menyertai dengan doa.

#elisabethgruyters #EGituakanterjadi #katolik #hidupmembiara #sahabatkatolik #berandakatolik #katolikvidgram

 

 



Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment