Article Detail

Pengembangan Desain Motif Batik sebagai Sarana Edukasi dan Ekonomi Kreatif


“Batik mempunyai nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Motif dan warna batik juga mencerminkan kreativitas dan spiritualitas bangsa Indonesia sehingga dapat dikatakan Batik merupakan identitas bangsa. Oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 Batik diakui sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia,” tutur Bernadus Yudo Ismedi, S.Sn. (Kepala Sekolah SMP Tarakanita 3, Jakarta) di awal Workshop SMP Tarakanita Nasional (08/06/2021).
Yayasan Tarakanita bersama Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara menyelenggarakan Workshop SMP Tarakanita Nasional dengan tema Pengembangan Desain Motif Batik sebagai Sarana Edukasi dan Ekonomi Kreatif. Workshop ini diikuti oleh peserta didik SMP Tarakanita Se-Indonesia.
Empat dosen dari Universitas Tarumanagara hadir sebagai guru tamu dalam acara ini, yakni Toto Mujio Mukmin, S.Sn., M.Hum., Jayanto Ginon Warjoyo, S.Sn., M.Ds., Drs. Stephanus Dwiyanto, M.Hum., dan Maitri W Mutiara, S.Ds., M.M.
Workshop yang berlangsung via Zoom dan live streaming di kanal Youtube Sekolah Tarakanita ini dimoderatori oleh Noeratri Andanwerti, M.Sn. dari Universitas Tarumanagara.
“Melalui workshop ini diharapkan adik-adik terutama bisa mengenal, dengan mengenal lalu mencintai batik,” kata Kurnia Setiawan, S.Sn., M.Hum. (Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain).
Sebagai dasar, Jayanto memberikan materi “Pengenalan Elemen Visual dan Prinsip Penyusunan.” Jayanto membahas satu demi satu elemen visual mulai dari titik, garis, bidang, pola, ruang, tekstur, dan warna. Demikian pula Prinsip Penyusunan meliputi Kesatuan (unity), variasi (keberagaman), keseimbangan (balance), irama (rhythm), fokus (emphasis), proporsi, dan skala.
“Kolaborasi elemen visual yang menyatu dan bertransformasi dalam konfigurasi yang menyatu, seimbang, dan selaras. Menciptakan sensasi efek visual menembus dimensi rupa,” kata Jayanto.
Di materi kedua Dwiyanto membahas “Penerapan Motif dan Pola Pada Kain Batik”. Dwi menyampaikan langkah-langkah proses membatik mulai dari menentukan tema, mencari/menggali ide/gagasan bentuk motif yang mendukung tema, menentukan pola, hingga membuat pewarnaan dan melorod/menghilangkan malam pada kain.
Berbagai macam motif dijelaskan oleh Dwi menurut latar belakangnya, jenis-jenisnya, simbolisasinya, dan maknanya. Motif Geometris yang berlatar belakang kepercayaan pada kekuatan alam memiliki jenis pilin, tumpal, dan lain-lain. Motif manusia/kedok/topeng berlatar belakang kepercayaan pada kekuatan manusia. Demikian pula motif binatang, motif tumbuhan, dan motif alam sebagai elemen dekoratif. Penjelasan tentang motif-motif ini disertai dengan gambar-gambar.
Di sesi ketiga Toto menyampaikan “Cara Mudah Bikin Motif Batik Kontemporer”. Menurut Toto, motif batik kontemporer adalah motif batik yang tidak mengacu pada aturan baku batik tradisional / batik klasik.
Toto juga menerangkan proses perancangan motif batik kontemporer secara digital dan manual. Peran motif batik secara digital meliputi dua cara, yakni Desain Vector (Adobe Illustrator) dan Desain Pixel (Adobe Photoshop). Sementara itu, perancangan motif batik kontemporer secara manual yang ditunjukkan oleh Toto ialah membuat batik dengan bahan lilin konvensional/cara klasik. Penjelasan Toto menarik karena ia menampilkan banyak hasil karyanya.
Di sesi terakhir, Maitri mempresentasikan hal promosi dengan topik “Promosi, yuk! Supaya Karyamu Makin Dikenal!”
Maitri mengungkapkan, “Salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi untuk memperkenalkan karya adalah cara menyajikan/mempresentasikan/mempromosikannya di antara banyaknya karya/produk lain yang mungkin serupa. Oleh karena itu Maitri mengajak membuat karya untuk berbagi, berkontribusi, dan menyenangkan orang lain.”
Maitri menerangkan langkah-langkah seorang kreator untuk mempromosikan karyanya harus mempunyai ide unik seperti motif batik. Kemudian dijual melalui media cetak atau elektronik. Dalam promosi itu perlu menunjukkan visual dan cerita dari karya. Hingga mempromosikannya di berbagai platform seperti instagram, facebook, Tiktok, dan lain-lain. Maitri juga membagikan tips membuat perencanaan visual dan cerita dalam promosi.
Dalam workshop ini Universitas Tarumagara juga menyelenggarakan lomba desain motif batik kontemporer siswa SMP. Akan diambil 3 karya desain terbaik yang akan mendapatkan sertifikat dan hadiah.
Di tengah-tengah workshop Dharmayanti (Guru SMP Stela Duce 1 Yogyakarta) juga mensharingkan melalui chat bahwa SMP Stella Duce 1 menerima anugerah MURI pada tahun 2012 sebagai Pelopor Pengguna Seragam Batik Buatan Sendiri. Selain itu, pada tahun 2019 SMP Stella Duce 1 juga menerima anugerah dari Presiden RI Joko Widodo sebagai Pelopor Pengguna Seragam Batik Buatan Sendiri. Yayasan Tarakanita sangat berbangga akan anugerah ini.
. . . . .
PPDB Online dapat dilakukan di http://surabaya.tarakanita.sch.id/ 
. . . . .
Media online: http://wil-surabaya.tarakanita.sch.id/ 
Media pembelajaran: http://tarakanitasby.web.id/ 
Media sosial
- Instagram: https://www.instagram.com/tarakanitasurabaya/ 
- Youtube: https://www.youtube.com/c/HumasTarakanitaSurabaya 
- Facebook: https://www.facebook.com/yayasantarakanita.wilayahsurabaya 
#tarakanita #yayasantarakanita #sekolahtarakanita #cerdasberintegritas #tarakanitasurabaya #tksantocarolus #sdsantocarolus #smpcarolussby #smacarolussby #tkkartinisurabaya #sdrakartini #sdsantoyosefsurabaya #smpsantoyosefsurabaya

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment