Article Detail
Orangtuaku, Sahabatku
Surabaya - Masa Pandemi Covid-19 membuat orang tua lebih sering bertemu dengan anak di rumah. Hal ini mendorong FKKSKM (Forum Komunikasi dan Kerjasama Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat) yang bekerja sama dengan SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya untuk mengadakan webinar parenting dengan judul “Orangtuaku, Sahabatku”. Diharapkan orang tua bisa menjadi sahabat yang baik bagi anaknya.
Maksud dan tujuan yang sama diutarakan oleh Sylvianita (Ketua FKKSKM), “Webinar ini bertujuan mengajak orang tua di masa pandemi ini yang di mana intensitas bertemu anak-anak itu semakin sering. Sehingga diharapkan orang tua bisa menjadi sahabat yang baik untuk anak-anaknya.”
Webinar Parenting yang diselenggarakan pada Sabtu, 20 Maret 2021 pukul 10.00-12.00 WIB ini menghadirkan nara sumber Oktastika Badai Nirmala, S.Psi., CHt, CT.SA. Selain itu, webinar dimoderatori oleh Adriana Nunuk Restanti, S.E., dan Theresia Magdalena, ST.
“Kita diajak bagaimana menjadi bijaksana menjadi orang tua. Bagaimana kita mendampingi seperti keluarga kudus mendampingi Yesus untuk bertumbuh dan berkembang secara baik, benar wawasan pengetahuan, keterampilan, dan terlebih pada karakter. Sungguh anak-anak kita kita siapkan menjadi anak-anak dan manusia yang berkarakter baik serta mempunyai habitus yang baik pula,” kata Dodi Noerdianto (Kepala SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya) dalam sambutannya.
Sebelum Okta memulai materinya, moderator menunjukkan hasil survey yang telah dilakukan sebelum webinar ini berlangsung. Survey dilakukan dengan responden 224 anak dengan beberapa pertanyaan seperti: di antara kedua orang tuamu, siapakah yang paling sering kamu ajak berkomunikasi, siapakah yang membuat kamu nyaman untuk cerita masalah pribadi, dan apa harapanmu terhadap orang tua?
Panitia telah merangkum jawaban anak tentang harapan pada orang tua ke dalam empat poin, yakni:
- Orang tua bisa selalu jadi teman, sahabat untuk saya, dan bersedia menjadi pendengar yang baik,
- Saya tidak menuntut untuk selalu memenuhi keinginan saya. Tapi setidaknya ketika saya sudah bilang tidak, maka tidak perlu dirayu lagi,
- Mendengarkan penjelasan anak terlebih dahulu, sebelum memarahi atau menasehatinya.
- Saya berharap orang tua mengurangi kata “kamu kurang” dan menggantinya dengan kata “terima kasih sudah bertahan sampai di sini”. Saya ingin segala jerih payah saya dihargai dan tidak menganggap saya sebagai beban.
Okta kemudian memulai materinya dengan mengutip dari Wikipedia tentang arti persahabatan atau pertemanan. Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi.
“Apakah anak-anak anda yang saat ini usia SMP atau SMA pernah menjadi orang dewasa?,” tanya pria yang sudah berpengalaman menjadi instruktur outbond, motivator, konselor kepribadian, dan hipnoterapis itu.
Ia pun melanjutkan, “Jadi kira-kira lebih mudah mana, kita orang dewasa yang menyesuaikan dengan remaja, atau anak remaja yang dipaksa untuk memahami cara berpikir orang dewasa? Pasti lebih mudah kita orang dewasa yang menyesuaikan diri dengan remaja. Maka butuh kesediaan dahulu.”
Okta menjelaskan mengapa remaja perlu sahabat. Remaja sedang belajar hal baru akan tubuhnya dan emosinya, sedang mencari hal-hal di luar dirinya yang cocok untuknya, karena hal-hal tersebutlah remaja suka coba-coba hal baru, remaja butuh referensi tentang hal kira-kira cocok untuk dirinya, remaja butuh dukungan untuk mengenali dirinya dan menemukan hal yang cocok untuk dirinya. Itulah mengapa secara normal remaja lebih patuh pada teman sebayanya dari pada dengan orang dewasa.
Konselor yang juga penulis buku itu mengajak para orang tua berintrospeksi menurut tiga tipe orang tua. Tipe pertama adalah Laundry. Orang tua tipe laundry adalah orang tua yang melaundrikan anaknya di sekolah, melaundrikan anaknya di bimbingan belajar. Seperti mencuci di laundry, bila baju sedikit rusak, orang mengeluh ke tempat laundry. Sama halnya dengan orang tua menyekolahkan anaknya supaya hebat, disiplin, tetapi ketika di rumah dimanja. Barulah ketika ada masalah pada anak, orang tua mengeluh ke sekolah.
Tipe kedua adalah tipe mercusuar. Mercusuar diciptakan untuk tujuan mulia sebagai tanda agar kapal tidak karam. Semakin tinggi mercusuar, ia semakin memberi beban pada tanah. Bapak-ibu baik pada anak tetapi itu tidak dilakukan demi anak, melainkan karena gengsi atau ego orang tua. Anak disekolahkan mahal bukan demi anak, tetapi karena gengsi orang tua.
Tipe ketiga adalah tipe air. Air dimasukkan dalam teko, bentuknya jadi teko. Air dimasukkan dalam gelas, bentuknya jadi gelas. Orang tua tipe air yang memberikan fasilitas, perhatian, harapan sesuai kapasitas anaknya.
Okta menyediakan banyak waktu untuk bertanya jawab dengan para orang tua. Salah satu pertanyaan yang masuk melalui private message adalah bagaimana mengatasi kebosanan anak sementara dia adalah anak pintar.
Okta menjelaskan, mudah bosan ada beberapa hal, yang pertama ialah tidak sesuai minat. Anak tidak suka merajut, tapi dipaksa pelajaran merajut. Anak tidak suka dan akan bosan. Kedua, waktu terlalu lama. Harus ada aktivitas yang menyelingi. Ketiga, beda channel pikiran. Setiap orang punya tiga channel pikiran. Channel pikiran ini menentukan cara belajar anak, yakni visual, auditorial, dan kinestetik.
Visual adalah anak yang mudah belajar dengan cara melihat. Auditorial mudah belajar dengan cara mendengar. Dan kinestetik mudah belajar dengan cara sambil bergerak atau harus mengalami sendiri. Channel pikiran ini sangat penting, Jika tidak sesuai maka anak akan mudah bosan.
. . . . .
PPDB Online dapat dilakukan di http://surabaya.tarakanita.sch.id/
. . . . .
Media online: http://wil-surabaya.tarakanita.sch.id/
Media pembelajaran: http://tarakanitasby.web.id/
Media sosial
- Instagram: https://www.instagram.com/tarakanitasurabaya/
- Youtube: https://www.youtube.com/c/HumasTarakanitaSurabaya
- Facebook: https://www.facebook.com/yayasantarakanita.wilayahsurabaya
#tarakanitasurabaya #yayasantarakanita #cerdasberintegritas #sekolahtarakanita
#dirumahsaja #tksantocarolus #sdsantocarolus #smpcarolussby #smacarolussby
#tkkartinisurabaya #sdrakartini #sdsantoyosefsurabaya #smpsantoyosefsurabaya #tk #sd #smp
#sma #sekolahsurabaya #sekolahkatoliksurabaya #pembelajaranonline #pjjonline
#pembelajaranjarakjauh #pendidikan #pendidikananak #pendidikankarakter
#pendidikanindonesia #belajardirumah #sekolahunggulan #edukasionline
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment