Article Detail
Berpulangnya Bapak Basilius Bravo ke Rumah Bapa
Surabaya – Dukacita menyelimuti keluarga Yayasan Tarakanita Surabaya karena kepergian staf bidang keuangan kantor wilayah, Bapak Basilius Bravo Van Sebastian, pada hari Minggu (17/1/2021) pukul 16.45 WIB.
“Teruskanlah karyamu, Tuhan akan selalu memberkati dasar-dasar yang telah dibangun. (EG75),” seru Drs. Agus Tri Yuono, M.Pd. (Kepala Divisi Pendidikan Tarakanita Surabaya) di awal pengantarnya.
“Kita kehilangan sosok karyawan yang berdedikasi tinggi, loyal, dan baik hati. Beliau mengabdikan diri di Yayasan Tarakanita sejak 1 Juni 2016 sebagai Staf Keuangan. Tentunya karya-karyanya memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Yayasan Tarakanita, khususnya di kantor wilayah Surabaya. Selamat jalan Bapak Basilius Bravo Van Sebastian,” tambah Agus.
Untuk mengantarkan kepergian Bravo, misa arwah diselenggarakan oleh Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Surabaya pada hari Senin, 18 Januari 2021 pukul 10.00 WIB di Tarakanita Development Center 2, Surabaya. Misa dipimpin oleh Romo Lucius Tumanggor, SVD.
“Saudara-saudariku, ketika kita melihat dan mendengar peristiwa kematian, yang muncul di benak kita adalah kehilangan. Memang dalam pandangan sehari-hari kita, kata meninggal itu berarti tiada, hilang. Karena hilang dari hidup kita, maka kita sedih.
Pada dasarnya iman kita mengajarkan kematian itu hanya diubah, bukan dilenyapkan. Atau dalam bahasa sehari-hari, mati itu berarti pulang ke rumah Bapa. Rumah Bapa adalah tempat keabadian. Di sanalah tempat abadi kita. Berarti dunia adalah tempat sementara.
Maka bila refleksi secara lebih mendalam, pulang ke rumah Bapa berarti yang menggembirakan. Yang tadinya dukacita, ketika pulang ke rumah Bapa berarti sukacita. Dalam keseharian, setelah bekerja kita pulang ke rumah dengan hati yang gembira.
Kematian adalah pulang menggembirakan ke rumah Bapa. Ini harus kita wartakan, karena kematian adalah awal dari kehidupan,” demikian homili Romo Lucius.
Romo Lucius menutup homilinya dengan doa dan peneguhan, “Kita berterima kasih pada Bapak Basilius Bravo yang sudah memberikan dirinya, waktunya, cintanya untuk tempat ini, untuk karya perutusan ini. Dan doa kita semoga dia beristirahat dalam damai. Dan untuk keluarga yang ditinggalkan hendaknya segera mendapatkan penghiburan dari surga.
Kita ingat kata Paulus, jangan seperti orang yang tidak berpengharapan, melainkan percayakan hidupmu dan pengharapanmu kepada dia yang telah bangkit. Tuhan memberkati kita. Amin.”

Riwayat Singkat Basilius Bravo Van Sebastian
- Lahir di Madiun 14 Juni 1989, sekarang berusia 31 tahun.
- Anak kedua dari pasangan Alm. Bapak Dionisius Sugianto dan Ibu Agatha Jemima.
Riwayat Pendidikan:
- SD Santo Pius Kraksaan Probolinggo (1995-2001)
- SMPK Santo Paulus Kraksaan Probolinggo (2001-2004)
- Seminarium Marianum Probolinggo (2003-2008)
- SMAK Mater Dei Probolinggo (2005-2008)
- STIE Mandala Jember (2008-2012)
Bekerja di Yayasan Tarakanita mulai 1 Juni 2016 dan ditempatkan di unit karya Kantor Wilayah Surabaya, jabatan Staf Bagian Keuangan Wilayah.
Menjadi karyawan tetap yayasan pada tanggal 1 Oktober 2017 (masa kerja yayasan 4 tahun 7 bulan).
Menikah dengan Saudari Maria Erika pada tanggal 25 Juni 2019.
Tinggal di Perumahan Alam Juanda blok A7 no. 3 Desa Pepe, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo.
“Keluarga Bapak Bravo dan kami keluarga Yayasan Tarakanita merasa sedih dan kehilangan atas kepergian almarhum ke rumah Bapa. Almarhum adalah karyawan yang baik, siap membantu siapapun bagi teman yang membutuhkan, banyak senyum dan tekun dalam mengerjakan tugasnya, dsb. Banyak kenangan indah yang kami punya bersama almarhum, maka kami sungguh kehilangan dengan dipanggilnya almarhum ke pangkuan Bapa.”
Demikian penggalan sambutan Sr. Yudith M. Maryani, CB (Kepala Kantor Wilayah Surabaya). Dalam sambutannya Sr. Yudith, CB juga menyampaikan beberapa ucapan terima kasih, di antaranya kepada Romo Lucius Tumanggor, SVD, keluarga almarhum Bapak Bravo, dan pengurus Yayasan Tarakanita Sr. Marie Yose, CB dan Tim TCC.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment