Article Detail
Aksi Sosial di Biara Santa Anna Yogyakarta dan Ziarah Makam Leluhur Suster-Suster CB
Yogyakarta, 10 Desember 2024 – Kegiatan bakti
sosial Biara St. Anna, Yogyakarta berlangsung dengan penuh semangat pada hari Selasa
10 Desember 2024. Acara dimulai sejak pagi hari, diawali dengan presensi para
guru pendamping dan para peserta didik yang berasal dari perwakilan siswa dan
OSIS unit sekolah Yayasan Tarakanita Surabaya pada pukul 05.15, dilanjutkan
dengan doa pagi di dalam bus. Selama perjalanan menuju Yogyakarta, peserta
didik dan para guru pendamping terlibat dalam kegiatan bonding yang mempererat
kebersamaan.
Setibanya para rombongan tiba di Biara Santa Anna dan Museum CB Yogyakarta sekitar pukul 10.30. Setelah mempersiapkan perlengkapan, acara resmi dimulai dengan pembukaan dari MC, diikuti sambutan dari Ibu Shita Sophianingreki (Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Surabaya) dan Ibu Yosianarti Poegoeh (Kepala SMA Santo Carolus Tarakanita Surabaya), serta wakil peserta didik. Sebagai simbol Aksi Natal, dilakukan penyerahan aksi natal oleh perwakilan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Suasana hangat terlihat saat seluruh peserta bersama-sama bernyanyi sebelum penutupan oleh Suster Yudith M. Maryani CB. Acara di biara ditutup dengan doa dan berkat dari Rm. John, diikuti sesi foto bersama.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat
Spiritualitas CB, termasuk tur pembuatan hosti dan tur ke Museum CB.
Sebelumnya, peserta juga mengikuti ibadat dan ziarah ke makam leluhur suster-suster
CB sebagai bagian dari refleksi rohani. Acara berjalan dengan tertib dan penuh
makna, memberikan pengalaman rohani serta sosial bagi para peserta didik yang
mengikuti kegiatan tersebut.
Rombongan akhirnya memulai perjalanan pulang menuju Surabaya pada pukul 16.00, dengan makan malam di tengah perjalanan. Seluruh kegiatan selesai dengan lancar, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta yang sudah mengikuti bakti sosial dan ziarah di Biara Santa Anna.
Kegiatan di Biara St. Anna tidak hanya sekadar
kegiatan sosial, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang membentuk
karakter dan kepribadian peserta didik. Peserta didik diajak untuk merenungkan
makna hidup, berbagi kasih, dan menghayati nilai-nilai kekeluargaan serta
solidaritas. Pengalaman ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta didik
untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan
mereka individu yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitar.
Nathan Tidiend Haripraditya
-
there are no comments yet