Article Detail
Karyawan Tarakanita Menjadi Referensi Karakter
Salah satu buah retret Karyawan unit sekolah Tarakanita dan Kantor Wilayah Surabaya medio Oktober 2012 yaitu Fraterna Correctio, sebuah pola dialog dalam relasi antar anggota komunitas yang memberi kesempatan seluas-luasnya untuk saling mengatakan dan mendengarkan satu sama lain dalam semangat keterbukaan yang konstruktif.
Fraterna Corectio menjadi sebuah pilihan, bahkan sudah coba dilaksanakan dalam Retret Karyawan Wilayah Surabaya Tahun 2012 medio Okotober lalu. Dengan narasumber Rm. L. Prasetyo, Pr. Retret diikuti oleh seluruh karyawan, dilaksanakan dalam 3 gelombang di Wisma Resi St. Aloysii, Celaket – Mojokerto. Retret kali ini bertema Membangun Karakter Karyawan Tarakanita dengan penekanan pada aspek community dan compassion. Tema yang sengaja dipilih mengiringi launching Pendidikan Karakter Tarakanita beberapa waktu yang lalu ini berangkat dari logika sederhana, bahwa program pendidikan bagi siswa sehebat apapun itu hendaknya diawali dengan keteladanan. Melalui retret ini, para karyawan didorong sedemikian rupa untuk mampu menjadikan dirinya sebagai referensi karakter yang layak diteladani oleh para peserta didik.
Dalam kesempatan ini, Rm. Pras mengungkapkan cinta tanpa batas, penghargaan atas cinta tanpa batas dan pelayanan merupakan spirit dalam membangun relasi yang berkualitas dalam sebuah komunitas. Dengan gaya khas yang lugas dan komunikatif, Rm. Pras telah berhasil membawa para peserta menyadari tanggungjawabnya untuk menghidupi relasi yang berkualitas melalui sikap positif yang diungkapkan dalam berbagai kata-kata peneguhan, pujian, permohonan serta sapaan yang tulus dan santun. Selanjutnya peserta diajak merefleksikan kembali interaksi inter personal yang telah dijalani selama ini di komunitas masing-masing, sejauhmana relasi tersebut mencerminkan nilai compassion dan community? Dan karenanya, paguyuban atau justru patembayan model komunitas masing-masing?
Fraterna Correctio menjadi alternatif dalam membangun relasi yang berkualitas, yang mampu mencerminkan nilai compassion dan community di setiap unit. Walau disadari pula, dibutuhkan keterbukaan hati, penghargaan atas satu sama lain, ketulusan dan kemauan keras untuk berubah sebagai prasyaratnya. Harapan harus selalu ada, dan kerja keras mewujudkannya hendaknya menjadi bagian dari hari-hari kita ke depan, hingga semuanya bermuara pada terwujudnya karyawan Tarakanita yang berkarakter. (Bun Wijoso)
Fraterna Corectio menjadi sebuah pilihan, bahkan sudah coba dilaksanakan dalam Retret Karyawan Wilayah Surabaya Tahun 2012 medio Okotober lalu. Dengan narasumber Rm. L. Prasetyo, Pr. Retret diikuti oleh seluruh karyawan, dilaksanakan dalam 3 gelombang di Wisma Resi St. Aloysii, Celaket – Mojokerto. Retret kali ini bertema Membangun Karakter Karyawan Tarakanita dengan penekanan pada aspek community dan compassion. Tema yang sengaja dipilih mengiringi launching Pendidikan Karakter Tarakanita beberapa waktu yang lalu ini berangkat dari logika sederhana, bahwa program pendidikan bagi siswa sehebat apapun itu hendaknya diawali dengan keteladanan. Melalui retret ini, para karyawan didorong sedemikian rupa untuk mampu menjadikan dirinya sebagai referensi karakter yang layak diteladani oleh para peserta didik.
Dalam kesempatan ini, Rm. Pras mengungkapkan cinta tanpa batas, penghargaan atas cinta tanpa batas dan pelayanan merupakan spirit dalam membangun relasi yang berkualitas dalam sebuah komunitas. Dengan gaya khas yang lugas dan komunikatif, Rm. Pras telah berhasil membawa para peserta menyadari tanggungjawabnya untuk menghidupi relasi yang berkualitas melalui sikap positif yang diungkapkan dalam berbagai kata-kata peneguhan, pujian, permohonan serta sapaan yang tulus dan santun. Selanjutnya peserta diajak merefleksikan kembali interaksi inter personal yang telah dijalani selama ini di komunitas masing-masing, sejauhmana relasi tersebut mencerminkan nilai compassion dan community? Dan karenanya, paguyuban atau justru patembayan model komunitas masing-masing?
Fraterna Correctio menjadi alternatif dalam membangun relasi yang berkualitas, yang mampu mencerminkan nilai compassion dan community di setiap unit. Walau disadari pula, dibutuhkan keterbukaan hati, penghargaan atas satu sama lain, ketulusan dan kemauan keras untuk berubah sebagai prasyaratnya. Harapan harus selalu ada, dan kerja keras mewujudkannya hendaknya menjadi bagian dari hari-hari kita ke depan, hingga semuanya bermuara pada terwujudnya karyawan Tarakanita yang berkarakter. (Bun Wijoso)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment