Article Detail
Barongsai masuk sekolah
Surabaya. Perayaan imlek telah berlalu pada tanggal 28 Januari 2017, kemeriahan dan kebahagiaan selalu dirasakan oleh warga Tionghoa dalam menghadapi tradisi Tahun Baru Imlek. Gambar dewa serta lampion merah menjadi rutinitas warga tionghoa untuk memasang dirumah atau pun di lokasi umum lainya. Vihara dan Klenteng menjadi tempat tujuan pertama untuk berdoa kepada leluhur atau saudara yang sudah meninggal. Tahun Baru imlek 2017 ini merupakan tahun ayam api.
Barongsai juga menjadi salah satu ciri khas perayaan Tahun baru Imlek. Pada kesempatan ini pada tanggal 31 Januari 2017 Yayasan Tarakanita surabaya ikut berpartisipasi merayakan imlek dengan mengundang Barongsai di kompleks Carolus. Keriuhan siswa-siswi dar TK-SD-SMP dan SMA Santo Carolus menjadi lebih semarak dalam penampilan Barongsai tersebut.
Kegiatan Barongsai dilakukan guna untuk menghargai tradisi budaya lain, dikarenakan sebagian besar siswa-siswi Carolus keturunan Tionghoa. Kegiatan Barongsai dibuka oleh perwakilan kepala sekolah dan dilanjutkan dengan aksi liang-liong, barongsai serta diteruskan dengan bagi-bagi permen dan jeruk. Angpo juga tidak ketinggalan untuk diambil oleh barongsai dengan menunjukkan atraksinya.
“kegiatan barongsai ini merupakan puncak acara hari raya Tahun Baru Imlek. Barongsai yang sekarang ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, karena lebih aktraktif, lebih variatif, dan propertinya banyak” ungkap salah satu guru SMA Santo Carolus. Ada yang berpendapat bahwa kegiatan ini bagus untuk dilaksanakan, terutama untuk memberi teladan kepada peserta didik tentang toleransi antarumat beragama, mengenalkan peserta didik tentang budaya tionghoa. Selamat merayakan Tahun Ayam Api semoga keberuntungan akan datang pada awal yang baik di awal tahun.
Foto Kegiatan :
1.
2.
3.
4.
-
there are no comments yet